- "Buku adalah gudang ilmu, membaca dan bertanya adalah kunci-kuncinya" -

Sunday, December 7, 2014

Ujian Akhir Semester Gasal Thn. 2014/2015 Sudah di Mulai

Senin, 8 Desember 2014

Ujian Akhir Semester (UAS) adalah akhir dari kegiatan belajar mengajar selama satu semester terakhir. UAS juga merupakan salah satu cara yang dilakukan Guru untuk mengukur kemampuan murid-murid yang telah menerima pelajaran dalam satu semester.

MI Miftahul Huda Tlogomojo melaksanakan Ujian Akhir Semester gasal tahun 2014/2015 pada  hari senin s/d sabtu tanggal 8 - 13 Desember 2014, yang di mulai pada hari ini. Sedangkan untuk RA sendiri hanya sampai hari Jum'at 12 Desember 2012. 

UAS MI dan RA dimulai pada waktu yang bersamaan yaitu sejak pukul 07.30 WIB, sedangkan untuk jam pulangnya berbeda. Anak-anak RA pulang lebih awal yaitu pada pukul 09.00 WIB di karenakan hanya ada 1 (satu) pengembangan yang di UASkan. Untuk murid-murid MI pulangnya lebih siang yaitu pukul 11.00 WIB, karena ada 2 (dua) mata pelajaran yang harus dikerjakan.


Alhamdulillah, untuk hari pertama UAS yang telah dilaksanakan berlangsung dengan tertib dan lancar. Semoga untuk beberapa hari kedepan, kegiatan UAS ini tetap berjalan tertib dan lancar serta sukses. Amiin.

Tuesday, December 2, 2014

Bersedekah Di Jalan Allah Tidak Mengurangi Harta



Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah dan ucapan yang paling bermanfaat adalah ucapan yang bersumber dari al-Qur’an dan hadits yang shahih dari Rasulullah yang merupakan wahyu Allah.

Allah berfirman:
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus” (QS asy-Syuura: 52).

Kisah berikut ini patut menjadi renungan bagi orang-orang yang beriman tentang keutamaan bersedekah di jalan Allah :

Dari ‘Aisyah bahwa keluarga Rasulullah pernah menyembelih seekor kambing, kemudian disedekahkan kepada orang-orang miskin, lalu Rasulullah bertanya: “Apa yang tersisa dari (daging) kambing tersebut?”. 
‘Aisyah menjawab: “Tidak ada yang tersisa/tertinggal darinya kecuali (bagian) bahu (dari) kambing tersebut”. Maka Rasulullah bersabda: “(Itu berarti) semua (daging) kambing tersebut tertinggal (tetap dan kekal pahalanya) kecuali (bagian) bahunya”

Renungkanlah nasehat agung dari Nabi yang mulia ini! 
Bagaimana beliau menjadikan harta yang disedekahkan di jalan Allah itulah yang kekal dan menetap pahala kebaikannya bagi manusia, meskipun secara kasat mata harta tersebut berkurang.

Ini merupakan penjabaran makna firman-Nya:
“Apa saja yang ada di sisimu (wahai manusia) akan habis, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal” (QS an-Nahl: 96)[2].

Pada saat orientasi pandangan mayoritas manusia hanya terbatas pada perkara-perkara lahir yang nampak dalam pandangan mereka, sebagai akibat dari kuatnya dominasi hawa nafsu dan kecintaan terhadapa dunia dalam diri mereka. Allah berfirman:

“Mereka hanya mengetahui yang lahir (nampak) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai” 
(QS ar-Ruum:7).

Oleh karena itu, mereka menilai dengan pemikiran materialistis bahwa sedekah dan infak akn mengurangi bahkan menghabiskan harta. Mereka lupa bahwa Allah yang di tangan-Nyalah segala perbendaharaan langit dan bumi

Allah berfirman:
“Dan apa saja yang kamu nafkahkan (sedekahkan), maka Allah akan menggantinya, dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya” (QS Sabaa’:39).

Makna firman-Nya “Allah akan menggantinya” yaitu dengan keberkahan harta di dunia dan pahala yang besar di akhirat.

Dan dalam hadits yang shahih Rasulullah bersabda:
“Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya) kecuali kemuliaan, serta tidaklah seseorang merendahkan diri di (hadapan) Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)nya”.

Arti “tidak berkurangnya harta dengan sedekah” adalah dengan tambahan keberkahan yang Allah jadikan pada harta dan terhindarnya harta dari hal-hal yang akan merusaknya di dunia, juga dengan didapatkannya pahala dan tambahan kebaikan yang berlipat ganda di sisi Allah di akhirat kelak, meskipun harta tersebut berkurang secara kasat mata”

Maka arti yang benar dari hadits di atas adalah tambahan keberkahan harta di dunia dan ganjaran pahala yang berlipat ganda di akhirat nanti.

Cukuplah ini sebagai motivasi bagi orang-orang yang beriman yang meyakini perkara yang gaib (tidak tampak di mata mereka), berupa balasan kebaikan di surga dan ancaman siksa neraka di akhirat kelak.

Inilah salah satu sifat utama orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah , sebagaimana firman-Nya:

“(Orang-orang yang bertakwa yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab (al-Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Rabb-nya, dan merekalah orang-orang yang beruntung” (QS al-Baqarah: 3-5).

Rasulullah mengisyaratkan makna ini dalam sabda beliau: “Lindungilah (dirimu) dari (siksa) Neraka (dengan bersedekah) walaupun (hanya) dengan sepotong kurma, kalau kamu tidak mendapati sepotong kurma maka dengan kalimat (perkataan) yang baik”[6].

Demikianlah, semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi motivasi dalam kebaikan bagi semua orang yang membacanya.

By : Abdurahman


Monday, November 17, 2014

Edukasi Ibadah Haji dimulai Sejak Dini

Sabtu, 15 November 2014

Pada hari sabtu 15 November 2014 murid-murid RA B Miftahul Huda Tlogomojo mengikuti kegiatan "Manasik Haji". Kegiatan yang dilaksanakan di lapangan Alugoro Pati ini diadakan oleh YPMNU dan IGPAUD se-Kabupaten Pati dan diikuti oleh semua lembaga RA se-Kabupaten Pati. 

Murid-murid RA B Miftahul Huda berangkat ke Pati pada jam 07.00 WIB serta Guru-guru RA untuk mendampinginya. Sebelum berangkat ke Pati, rombongan dari RA Mifathul Huda Tlogomojo berfoto di Masjid Besar desa Tlogomojo, Batangan, Pati untuk mengabadikan momen ini.


Meskipun lebaran haji atau orang jawa biasa menyebutnya dengan "Bodho Besar" telah lewat, tetapi YPMNU dan IGPAUD tetap mengadakan kegiatan manasik haji untuk anak-anak RA se-Kabupaten Pati. Tujuan utamanya adalah mengenalkan kepada anak-anak tentang rukun Islam yang ke 5 dalam Islam yaitu ibadah haji. Selain sudah diberikan penjelasan di kelas, tetapi anak-anak RA juga harus mengetahui praktek ibadah haji agar mereka lebih mengerti tata cara ibadah haji yang baik dan benar.

Thursday, November 6, 2014

Rekreasi ke Wisata Bahari Lamongan, tak Lupa Ziarah ke Makam Sunan Bonang

Rabu, 5 November 2014

Rekreasi merupakan salah satu kegiatan yang rutin di adakan oleh MI Miftahul Huda Tlogomojo. Rekreasi ini bertujuan untuk menyegarkan pikiran sekaligus menambah pengalaman dan wawasan baru bagi siswa-siswi MI Miftahul Huda yang belum pernah didapatkan di bangku sekolah. Kelas 5 dan kelas 6 yang berjumlah 40 siswa, turut serta dalam kegiatan rekreasi yang diadakan setiap dua tahun sekali ini. Tidak hanya siswa-siswi yang ikut serta, tetapi juga orang tua atau yang mewakili juga ikut serta dalam rekreasi tahun yang bertujuan ke Jawa Timur. Orang tua atau yang mewakili ikut serta dikarenakan siswa-siswi masih butuh pendampingan dalam menjelajahi tempat baru, tak lupa guru-guru juga ikut mendampingi serta mengawasi murid-muridnya.


Rekreasi yang bertujuan ke Jawa Timur ini memulai keberangkatan dari desa Tlogomojo sekitar jam 05.30 WIB dengan menggunakan dua armada bis kapasitas 37 orang. Tujuan pertama adalah WBL ( Wisata Bahari Lamongan).


Dari desa Tlogomojo sampai ke tujuan pertama menghabiskan waktu perjalanan kurang lebih empat jam. Di lokasi WBL peserta diberi kesempatan selama empat jam untuk menjelajah semua wahana yang ada. Di dalam Wisata Bahari Lamongan siswa-siswi MI menjelajah semua wahana yang ada didalam kawasan wisata. Mulai dari rumah kucing yang berisi tentang semua informasi yang terkait dengan kusing, wisata rumah hantu, miniatur kereta, rumah bola, serta museum kapal dan kerang yang menyuguhkan semua informasi tentang perkalapan dan kerang dari sejak zaman dahulu hingga zaman sekarang. Ada juga wahana yang menguras pikiran dan tenanga yaitu wahana rumah kaca luar angkasa. Di sisi kita diharuskan untuk bisa menyelesaikan atau mencari jalan keluar dari dalam rumah yang dipenuhi oleh kaca. Sebelah utara WBL berbatasan langsung dengan laut Jawa dengan ombak yang dapat menenangkan hati. Serta wahana bermain yang tak boleh kelewatan adalah wahana kolam renang untuk semua orang. 

Setelah puas menjelajah ke seluruh wahana yang ada di Wisata Bahari Lamongan, rombongan MI Miftahul Huda Tlogomojo melanjutkan perjalanan ke Tuban untuk melakukan ziarah ke Makam sunan Bonang yang berada di Kabupaten Tuban.


Tujuan dari ziarah ke makam sunan bonang adalah untuk mengirimkan do'a kepada sunan bonang atas jasa-jasa beliau menyebarkan agama Islam yang berada di pulau Jawa, serta memberikan wawasan kepada siswa-siswi MI Miftahul Huda Tlogomojo untuk kembali mengingat perjuangan yang telah dilakukan oleh tokoh Islam dalam membesarkan Islam di Jawa Timur Khususnya. Seluruh peserta ziarah dari rombongan MI Miftahul Huda Tlogomojo membacakan tahlil untuk sunan Bonang. Setelah selesai membacakan do'a, rombongan menuju ke pasar yang telah dilewati dalam perjalan untuk membawa buah tangan khas Jawa Timur. Kemudian saat menjelang magrib (sekitar pukul 17.30 WIB) kedua Bis melanjutkan perjalan untuk pulang ke rumah. Rombongan sampai di rumah masing-masing sekitar pukul 22.30 WIB.
Alhamdulillah...

Monday, October 20, 2014

Tari Gambyong Hijab dalam Kemah Lomba Tingkat 2 Kwaran Batangan Tahun 2014


Jumat, 17 Oktober 2014

Kemah Lomba Tingkat 2 (LT2) 2014 Kwaran Batangna ditingkat SD dan MI se-Kecamatan Batangan yang diselenggarakan di Desa Bulumulyo diikuti oleh 30 peserta dari SD dan MI se-Kecamatan Batangan yang terdiri dari regu putra dan putri. Acara yang diselenggarakan selama dua hari mulai hari Jumat 17 Oktober sampai Sabtu 18 Oktober 2014 berhasil terselenggara atas kerjasama dari Gugus Depan Pramuka se-Kecamatan Batangan.

Salah satu acara yang diadakan dalam kemah ini adalah PENTAS SENI. Pentas seni dilaksanakan dalam upaya pelestarian seni budaya yang ada di Indonesia khususnya di Jawa Tengah serta menanamkan kecintaan terhadap keseniaan sejak usia dini.

Dalam kesempatan ini MI Miftahul Huda Tlogomojo mendapatkan urutan ke25 dengan menampilkan "Tari Gambyong Hijab". Tari yang berasal dari Jawa Tengah ini ditampilkan oleh lima siswi MI Miftahul Huda Tlogomojo dengan sedikit modifikasi, yaitu dengan mengubah tampilan yang biasanya tari gambyong menggunakan basahan diganti dengan menggunakan hijab. Ini membuktikan bahwa seni budaya terbuka untuk semua kalangan, hal ini dibuktikan oleh tim tari dari MI Miftahul Huda Tlogomojo yang menari dengan tetap mengenakan hijab yang pastinya lebih sopan dan tidak kalah anggun dengan tari yang tidak mengenakan hijab.


"Satyaku Kudarmakan Darmaku Kubaktikan".
Salam Pramuka

Monday, October 13, 2014

Merasa Lebih Baik


"Merasa diri lebih baik dari oranglain adalah keangkuhan seperti halnya Azazil. Kalau Azazil bagian dari Iliyyun, malaikat yang mabuk Allah, hingga tak sadar akan kehadiran selain ia dan Allah, maka sah-sah saja tidak bersujud pada Adam. Meski Azazil adalah malaikat yang paling awal beribadah pada Allah, keangkuhannya merasa lebih baik dari Adam menghapus semua amal ibadahnya di masa sebelumnya. Terlepas dari skenario Allah, nampaknya memang nasib Azazil bertujuan menjadi contoh bagi manusia yang memang punya kecenderungan merasa lebih baik itu.


Maka alangkah baiknya kalau sebisa mungkin sisi merasa lebih baik ini ditekan sebisa mungkin. Demi menghindari meniru kisah Azazil dan keironisannya. Seperti halnya dawuh Sayyidina Ali, anggaplah dirimu bodoh agar engkau selalu ingin belajar menjadi lebih baik. Ketika engkau merasa lebih baik dari oranglain, saat itulah engkau menemukan kebodohanmu.

Mari saling mengingatkan ketika alpa, ketika lupa. Sahabat yang baik adalah yang menampar sahabatnya sendiri agar ingat, tentu harus melalui nasehat lembut lebih dulu. Sebagaimana bekas irisan pedang Sayyidina Umar pada tulang unta yang diberikanny pada Gubernur Mesir Amru bin Ash sebagai pengingat. Yang bahkan ditamparnya si gubernur di depan jamaah sholat mengingatkan tanggungngjawab si gubernur sebagai ayah. Ing ngarso sung tuladha, di depan memberi contoh. Ing madya mangun karsa, di tengah mendampingi. Tut wuri handayani, di belakang ikut mendukung.

Jadi, merasa lebih baik itu wajar. Tapi lebih baik lagi kalau sisi itu tidak digunakan untuk menilai oranglain. Karena siapa sih kita, toh cuma manusia alpa yang sering lupa." Tukas mbah Surip pada jamaah leyeh-leyeh langgar desa, sembari menikmati pekatnya asap klobot dan obrolan renyahnya.

Penulis : Ihda A. Soduwuh

Wednesday, October 8, 2014

Ulangan Tengah Semester Masih Berlangsung


Ulangan Tengah Semester atau biasa disingkat dengan UTS adalah salah satu kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar yang ada di Indonesia. Setelah belajar selama kurang lebih 3 bulan, semua siswa tak terkecuali siswa-siswi MI Miftahul Huda Tlogomojo mengikuti kegiatan UTS. Ulangan tengah semester ini di gunakan guru sebagai tolak ukur tentang sejauh mana materi yang diajarkan dapat dimengerti oleh siswa. UTS Semester pertama tahun ajaran 2014-2015 sudah berlangsung sejak hari Senin 6 Oktober 2014. Alhamdulillah UTS yang diselenggarakan di MI Miftahul Huda Tlogomojo berlangsung dengan tertib dan lancar.

Friday, October 3, 2014

Sejarah Asal Mula Hari Raya Qurban (Idul Adha)


Dalam mimpinya Nabi Ibrahim AS, beliau merasa mendapatkan perintah dari Alloh untuk menyembelih Ismail. Kemudian Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut. “Astaghfirulloh,” kata Nabi Ibrahim AS dalam hati. “Mungkinkah setan yang telah memberiku mimpi buruk?”

Terjadinya Sumur Zamzam

Nabi Ibrahim AS menikah untuk kedua kalinya dengan Hajar, salah seorang pembantu yang berakhlak mulia, atas saran dari istrinya Sarah. Hal itu karena hingga usia mereka yang semakin lanjut, mereka belum juga dikaruniai anak. Sementara Nabi Ibrahim berharap bisa memiliki keturunan untuk meneruskan dakwahnya. Atas izin Alloh, tidak berapa lama kemudian Hajar mengandung dan melahirkan seorang putra yang diberi nama Ismail. Nabi Ibrahim AS sangat bersuka cita. Namun Sarah yang semula begitu menyetujui pernikahan mereka, merasa cemburu melihat Hajar dapat memberi suaminya seorang putra. “Kenapa bukan aku?” pikirnya.

Setelah kecemburuannya tak tertahankan lagi, ia meminta suaminya untuk mengusir Hajar.
“Suamiku, bawalah Hajar dan anaknya Ismail pergi dari sini, aku tidak tahan melihatnya,” pinta Sarah.
“Tapi, Hajar baru saja melahirkan dan Ismail masih bayi merah, tidak kasihankah engkau pada mereka?” tanya Nabi Ibrahim AS.
“Aku tidak dapat menahan kecemburuanku melihat anugerah yang diberikan Alloh pada Hajar, tolonglah bawa mereka pergi jauh-jauh!” Sarah memohon. Nabi Ibrahim terdiam. Kemudian turunlah wahyu Alloh yang memerintahkannya untuk membawa Hajar dan Ismail ke sebuah gurun pasir. Maka ia segera menyiapkan perbekalan untuk perjalanan mereka. Esoknya berangkatlah ketiga anak beranak ini dari Palestina menuju gurun pasir yang tandus. Berhari-hari mereka mengarungi gurun pasir yang tandus dan terik hingga tibalah mereka di suatu tempat yang sekarang bernama Mekah. Alloh memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Hajar dan Ismail di tempat itu.
“Istriku, disinilah aku harus meninggalkan engkau dan Ismail. Sementara aku harus kembali ke Palestina dan meneruskan dakwahku,” kata Nabi Ibrahim AS.

Mendengar kata-kata suaminya, Hajar menangis karena ketakutan.
“Suamiku tegakah engkau meninggalkan aku dan anakmu yang baru lahir ini di padang tandus tak berpenghuni ini?” tangisnya. “Kemana nantinya aku encari perlindungan?”
“Hajar istriku. Tentu saja berat hatiku meninggalkan kalian berdua di sini. Tapi ini adalah perintah Alloh. Percayalah pada perlindungan-Nya. InsyaAlloh Ia akan selalu menolongmu,” kata Nabi Ibrahim AS. Hajar segera menyadari tugas yang diemban suaminya sebagai Nabi, maka dengan ikhlas ia merelakan suaminya untuk kembali ke Palestina. Nabi Ibrahim AS segera memanjatkan doa, memohon perlindungan Alloh untuk anak dan istrinya, “Ya Alloh lindungilah anak dan istriku dan muliakanlah tanah ini di kemudian hari.” Kemudian dengan perasaan berat ia berpamitan kepada Hajar dan mencium kening Ismail. Sepeninggal Nabi Ibrahim, Hajar terduduk di tengah gurun. Matahari seolah ingin membakar semua makhluk yang ada di bawahnya. Setan yang senang menggoda manusia, membisikkan pikiran-pikiran jahat di benak Hajar.

“Hai Hajar. Percayakah engkau dengan yang diucapkan suamimu? Alloh tidak mungkin memberikan perintah yang kejam. Itu pastilah akal-akalan suamimu untuk mengusir kalian,” bisiknya. “Demi Alloh, aku percaya dengan kemuliaan suamiku. Pergilah dari pikiranku!” Hajar berbicara dalam batinnya. Untuk menentramkan hati, Hajar memanjatkan doa kepada Alloh SWT, “Ya Alloh yang Maha Agung lindungilah hambaMu. Dan berilah hamba ketabahan serta kesabaran yang tinggi.” Sebentar saja perbekalan mereka habis. Tak ada air yang tersisa. Ismail mulai menangis karena kelaparan dan kehausan. Hajar mencoba menyusuinya, namun tak setetes pun ASInya yang keluar. Ia mulai panik. Ia mencoba memeras kerudungnya, berharap ada keringatnya yang bisa diminum Ismail, tapi keringatnya pun kering. Ia meletakkan putranya di tanah.

“Anakku, tunggulah di sini. Ibu akan mencoba mencari air. Mudah-mudahan di bukit itu ada mata airnya,” kata Hajar. Lalu ia berlari-lari kecil mendaki bukit Shofa hingga ke puncaknya. Alangkah kecewanya ia, karena tidak setetes air pun yang ditemukannya. Dari puncak bukit Shofa ia melihat bahwa di bukit satunya (bukit Marwah) sepertinya ada mata air. Maka ia kembali berlari menuruni bukit Shofa dan mendaki bukit Marwah. Namun ternyata yang dilihatnya hanyalah fatamorgana. Tak ada air di sana. Bukit itu sama tandusnya.

Tiba-tiba ia melihat bahwa di bukit Shofa ada mata air.
Segera ia kembali menuju bukit Shofa dan menemukan bukit itu tandus. Ia terus berlari bolak-balik antara Shofadan Marwah hingga tujuh kali. Inilah nantinya yang dalam ibadah haji disebut Sa’i. Hajar sangat kelelahan dan hampir putus asa. Tiba-tiba ia melihat Ismail yang masih menangis, menghentak-hentakkan kakinya ke tanah. Dari hasil hentakkannya itu keluarlah air yang memancar. Hajar segera berlari mendekati anaknya. Air iu memancar deras dan menyebar kemana-mana.

“Zam zam!” kata Hajar yang artinya ‘berkumpullah’.
Air itu kemudian berkumpul dan membentuk sebuah genangan yang luas. Dengan gembira Hajar memberi minum putranya hingga kenyang, lalu ia pun minum untuk menghilangkan dahaganya.
——-

Mimpi Nabi Ibrahim AS

Pada waktu itu para pedagang sering melintasi padang gurun tersebut. Mereka terkejut dengan kemunculan kolam mata air itu. Terlebih lagi melihat keberadaan Hajar dan Ismail di tempat itu.
“Nyonya, kami adalah rombongan pedagan yang akan pergi ke negeri jauh. Ijinkanlah kami beristirahat dan mengisi perbekalan air kami,” kata ketua rombongan.
“Tentu saja anda boleh. Ambillah air hadiah dari Alloh ini. Tapi bolehkah kami meminta sedikit makanan untuk kami?” kata Hajar.
“Dengan senang hati,” kata ketua rombongan. Lama-kelamaan semakin banyak pedagang yang lewat dan mampir di air Zamzam untuk mengisi perbekalan. Hajar dan Ismail dianggap sebagai pemilik air Zamzam tersebut. Bahkan mereka membangunkan tempat tinggal untuk mereka berdua. Kemudian banyak dari pedagang dan musafir yang meminta izin untuk menetap sehingga tempat itu menjadi perkampungan yang ramai dan subur. Hajar dan Ismail tidak sendiri lagi. Maha kuasa Alloh yang telah menjawab doa hambaNya. Beberapa tahun kemudian, Nabi Ibrahim AS datang untuk mengunjungi istri dan anaknya. Ia sangat heran melihat perubahan yang terjadi.
“Ki sanak, apakah di tempat ini ada seorang perempuan bernama Hajar dan putranya Ismail?” tanya Nabi Ibrahim AS kepada seorang penduduk.
“Oh tentu saja. Mereka adalah pemilik sumur Zamzam. Mereka biasanya sedang menggembalakan ternaknya di Arofah,” jawab penduduk.
“Terima kasih,” kata Nabi Ibrahim AS. Akhirnya Nabi Ibrahim menemukan istri dan anaknya yang sedang menggembala. Mereka berpelukkan dengan bahagia.
“Bagaimana kabarmu istriku?” tanya Nabi Ibrahim AS.
“Alhamdulillah, Alloh selalu melindungi kami,” jawab Hajar. “Ini adalah Ismail putramu. Nak ini adalah ayahmu.”
Ismail mencium tangan Nabi Ibrahim AS.
“Maafkan ayahmu nak. Karena telah meninggalkan kalian begitu lama,” kata Nabi Ibrahim AS.
“Tidak apa-apa ayahanda. Itu sudah takdir Alloh,” jawab Ismail bijak.
“Mari kita pulang ke rumah. Pastinya engkau capai dan ingin beristirahat,” ajak Hajar.
“Baiklah,” kata Nabi Ibrahim AS.
——-

Perintah Berqurban

Mereka segera beranjak dari Arofah. Namun setibanya di Mudzdalifah Nabi Ibrahim AS mengajak mereka untuk beristirahat sejenak. Saking capainya mereka ketiduran. Saat itu Nabi Ibrahim AS bermimpi. Dalam mimpinya ia merasa mendapatkan perintah dari Alloh untuk menyembelih Ismail. Nabi Ibrahim AS terbangun dengan terkejut.
“Astaghfirulloh,” kata Nabi Ibrahim AS dalam hati. “Mungkinkah setan yang telah memberiku mimpi buruk?” Namun esok malamnya, mimpi itu terulang kembali hingga tiga kali. Akhirnya ia membicarakan hal itu kepada Ismail.
“Nak, sesungguhnya ayah telah bermimpi sebanyak tiga kali. Dan dalam mimpiku, Alloh memerintahkanku untuk menyembelihmu. Bagaimana menurut pendapatmu?” tanya Nabi Ibrahim AS.
“Ayahku, jika memang mimpi itu perintah Alloh, maka laksanakanlah. Insya Alloh engkau akan mendapatiku sebagai anak yang berbakti dan sabar,” jawab Ismail.

Nabi Ibrahim AS sangat bersedih hingga menitikkan air mata. Bagaimana tidak, setelah bertahun-tahun tidak bertemu, kini ia harus menyembelih putera tercintanya. Ismail memantapkan hati ayahnya. Maka esoknya Ismail berdandan dengan baju terbaiknya. Kepada Hajar mereka pamit untuk berjalan-jalan. Di tengah jalan mereka bertemu seseorang..
“Hai Ibrahim. Betapa kejam hatimu hingga tega menyembelih anakmu sendiri,” katanya.
Nabi Ibrahim AS segera menyadari siapa yang menegurnya. Ia mengambil batu kerikil dan melempari orang itu. Kelak inilah yang dalam ibadah haji disebut Jumratul Ula.
“Dengan nama Alloh pergilah kau setan,” kata Nabi Ibrahim AS.

Setan itu pun lari ketakutan dan menghilang. Lalu muncul lagi orang yang kedua. Ia pun mengatakan hal yang sama dan Nabi Ibrahim AS melemparinya dengan batu juga. Inilah yang disebut Jumratul Wustha. Muncul lagi yang terakhir yang juga dilempari batu oleh Nabi Ibrahim AS. Yang ini disebut sebagai Jumratul Aqobah. Kemudian sampailah mereka di bukit Mina tempat Nabi Ibrahim AS akan menyembelih Ismail.

“Nak, benarkah kau ikhlas dengan perintah Alloh ini?” tanya Nabi Ibrahim AS.
“InsyaAlloh,” jawab Ismail. “Tapi aku meminta padamu untuk meringankan deritaku. Ikatlah kedua tangan dan kakiku. Tutuplah mukaku dengan baju ini. Percepatlah gesekan pedangmu. Lalu sampaikan salam dan berikan pakaianku kepada ibuku untuk kenang-kenangan.”
“Baik anakku. Aku akan melakukan permintaanmu,” kata Nabi Ibrahim AS dengan hati hancur. Ismail berbaring terlentang di atas sebuah batu, sementara pedang Nabi Ibrahim AS telah berada di lehernya.
“Bismillahirrohmanirrohiim..” suara Nabi Ibrahim AS begitu gemetar.
Sesaat sebelum pedangnya menyentuh kulit Ismail, terdengar suara ghaib memecah angkasa.
“Wahai Ibrahim kau telah membuktikan ketaatanmu kepada Alloh. Dan Alloh berkenan memberimu balasan yang setimpal.”
Di depan Nabi Ibrahim AS kini berdiri sesosok malaikat yang bercahaya. Ia menuntun seekor domba yang besar dan bagus.
“Allohu Akbar, Allohu Akbar..” salamnya.
“La Ilaaha Illalahu, Allohu Akbar..” sahut Nabi Ibrahim AS.
“Allohu Akbar, Walillahil Hamdu,” lanjut Ismail.
“Wahai Ibrahim. Alloh memerintahkan untuk mengganti kurbanmu dengan seekor domba. Sembelihlah domba itu sebgaia ganti anakmu. Makanlah dagingnya dan jadikanlah hari ini sebagai hari raya bagimu. Sedekahkanlah sebagian dagingnya kepada fakir miskin. Demikianlah Alloh memberi balasan kepada orang-orang yang taat,” kata Malaikat.

Nabi Ibrahim AS dan Ismail sangat gembira. Mereka menyembelih domba tersebut dan membagi-bagikan sebagian dagingnya kepada fakir miskin. Begitulah asal mula adanya Hari Raya Idul Adha atau Hari aya Qurban atau disebut juga Hari Raya Haji.

Tuesday, September 30, 2014

Puasa Arafah



1.Pengertian Puasa Arafah

Puasa Arafah ialah puasa yang dilakukan sebelum idul qurban atau idul adha yaitu pada tanggal 9 dzulhijjah. 9 dzulhijjah merupakan hari yang mulia saat di mana datang pengampunan dosa dan pembebasan diri dari siksa neraka. Dinamakan puasa Arafah dikarenakan ketika itu para jama’ah haji sedang melakukan wukuf dibawah terik matahari di padang Arafah. Puasa ini dianjurkan untuk orang yang tidak pergi haji sedangkan bagi orang yang berhaji tidak disyariatkan untuk puasa Arafah. Hari Arafah memang salah satu hari yang istimewa, karena pada hari itu Allah membanggakan para hamba-Nya yang sedang berkumpul di Arafah di hadapan para malaikat-Nya. Maka dari itu tidak aneh jika kaum muslimin yang tidak wukuf di Arafah disyariatkan untuk berpuasa selama satu hari dengan janji keutamaan yang sangat besar.


2. Sejarah Puasa Arafah

Dalam sejarahnya, munculnya puasa Arafah ini berkaitan dengan umat Islam pada generasi awal. Ketika itu, umat ini memiliki semangat yang besar untuk berlomba dalam kebaikan.Disaat yang lain berkesempatan melakukan ibadah haji ketika wukuf di Arafah maka muncullah keingintahuan mereka yang belum berkesempatan untuk melaksanakan haji supaya memiliki kesempatan untuk beribadah juga. Bagi yang berkesempatan melaksanakan haji mereka bisa melaksanakan wukuf. Sedangkan untuk mereka yang belum berkesempatan melaksanakan wukuf, bisa melakukan puasa Arafah.


3. Niat Puasa Arafah

نويت صوم عرفة سنة لله تعالى

Ejaan    : Nawaitu Sauma 'Arafata Sunnatal Lillahi Ta'ala
Artinya :“Saya niat puasa Arafah , sunnah karena Allah ta’ala.”

4. Keutamaan Puasa Arafah

Puasa Arafah memiliki beberapa keutamaan diantaranya ialah:

a). Menghapuskan dosa dua tahun

"Menghapuskan dosa dua tahun" bisa mengandung dua pengertian: 
Pertama, Allaha menghapuskan dosa-dosanya selama dua tahun (jika dosa-dosa besar dijauhi).
Kedua, Allah akan menjaganya sehingga tidak melakukan kemaksiatan pada masa dua tahun tersebut.

Dosa yang akan dihapuskan melalui puasa ini adalah dosa-dosa kecil, bukan dosa besar. Karena dosa besar membutuhkan taubat darinya. Sedangkan dihapuskannya tersebut memiliki syarat, yakni: dengan meninggalkan dosa-dosa besar. Hal ini seperti firman Allah Ta'ala,

إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ

"Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar yang kalian dilarang mengerjakannya, nisacaya kami hapuskan kesalahan-kesalahan (dosa-dosa kecil) kalian." (QS. Al-Nisa': 31)

Ibnu Katsir berkata, "Maksudnya: Apabila kalian jauhid dosa-dosa besar yang kalian dilarang darinya, kami hapuskan dosa-dosa kecil dari kalian dna kami masukkan kalian ke dalam surga."

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Shalat lima waktu, satu Jum'at ke Jum'at berikutnya, satu Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menjadi kafarah (penghapus dosa) di antara keduanya jika dijauhi dosa-dosa besar." (HR. Muslim)


b). Pembebasan dari api neraka
Sebagian ulama’ menjelaskan jika pembebasan dari neraka pada hari Arafah diberikan Allah bukan hanya kepada para jamaah haji yang sedang wukuf saja tetapi juga kepada kaum muslimin yang tidak sedang menjalankan haji. Terlimpahkannya ampunan Allah terhadap dosa selama dua tahun melalui puasa Arafah sangat berkaitan dengan keutamaan ini.
“Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arofah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?” (HR. Muslim)

c). Dikabulkannya doa
Secara umum doa orang yang berpuasa akan dikabulkan oleh Allah. Jika Ditambah lagi dengan keutamaan waktu hari Arafah yang merupakan sebaik-baik doa pada waktu itu, maka semakin kuatlah keutamaan terkabulnya doa orang yang berpuasa Arafah pada hari itu.

“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah. Dan sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir (Tidak ada Ilah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. MilikNyalah segala kerajaan dan segala pujian, Allah Maha Menguasai segala sesuatu).” (HR. Tirmidzi, Hasan)


Sunday, September 14, 2014

Peresmian Masjid Jami'al-Muttaqiin Desa Tlogomojo Batangan Pati

Hadirilah Pengajian Akbar dalam rangka Peresmian Masjid Jami'al-Muttaqiin Desa Tlogomojo Batangan Pati Insyaallah nanti malam (15 September 2014)jam:20.00 WIB, Di Masjid Jami'al-Muttaqiin bersama: KH.DR. Ah. Musthofa Bisri (Gus Mus) Rais Aam PBNU Jakarta dan Wakil Bupati Pati dan KH Asrori Hasan, M.Pd.I

Monday, September 1, 2014

Keutamaan Puasa Sunah Senin & Kamis


Siapa sih yang tidak ingin awet muda, bebas penyakit, sekaligus selamat dunia akhirat ? Kalau kita ingin mendapatkan semua itu, cobalah berpuasa Senin-Kamis secara teratur.

Kebanyakan dari kita tentunya pernah mendengar puasa Senin Kamis sebagai puasa sunnah di dalam Islam. Namun, berapa yang benar-benar berusaha merutinkan puasa tersebut ?

Kalau hari itu kebetulan ada acara pengajian dan makan-makan, bukannya lebih enak makan-makan ketimbang puasa sunnah ? Kalau pagi itu kebetulan tidak sempat sahur, bukannya lebih nyaman absen puasa dulu ? Bagaimanapun, puasa Senin Kamis itu hanyalah ‘sunnah’ bukan ?

Tak banyak dari kita yang tahu benar hikmah puasa Senin Kamis dari segi spiritual, kesehatan dan keutamaannya di hadapan Allah. Karena itu, dalam rubrik tadzkirah IMSIS kali ini, ada baiknya kita mengupas hikmah puasa Senin Kamis supaya kita lebih semangat menjalaninya.

Alasan utama mengapa puasa Senin Kamis disunahkan dalam Islam ialah karena Rasulullah sering berpuasa di kedua hari tersebut.


Tapi, apa keutamaan Senin dan Kamis ?

Sehubungan dengan hal ini ada 2 hadis dari Rasulullah yg berkenaan dengan pemilihan hari Senin dan Kamis.

Yang pertama, dalam Hadist Riwayat Ahmad disebutkan bahwa Rasulullah mengatakan bahwa semua amal dibentangkan di hari Senin dan Kamis. Karena itu, sebagai orang beriman, sungguhlah baik bila pada saat malaikat melaporkan amalan kita itu kita tengah berpuasa.

Yang kedua, hari Senin Kamis adalah hari istimewa karena pada hari itulah Rasulullah dilahirkan, menjadi rasul dan mendapat wahyu (HR Muslim).


Jadi terlihat disini bahwa hari Senin dan Kamis adalah hari istimewa dari sisi religius.

Dari sisi logika, bisa dilihat bahwa hari Senin dan Kamis membagi satu ‘minggu’ menjadi dua bagian yang hampir sama rata. Jadi kentara sekali bahwa puasa Senin Kamis mempunyai fungsi maintenance atau pemeliharaan. Analoginya mungkin sama dengan pembagian waktu minum obat kala kita sakit. Tentu kita ingat, kala kita sakit, kita sering disuruh minum obat 2x sehari, yaitu 1x di pagi hari dan 1x di malam hari. Kalau dilihat, waktu2 dimana kita disuruh minum obat 2x tersebut membagi kurang lebih hari itu menjadi 3 bagian yang sama. Hal ini berlaku juga dengan Senin dan Kamis yang membagi satu minggu menjadi dua bagian.

Dengan berpuasa di hari Senin dan Kamis, secara tidak langsung kita melakukan maintenance untuk diri kita secara rutin baik dari segi spiritual maupun jasmani.


Lalu, apakah keutamaan puasa yang berkelanjutan seperti puasa Senin Kamis ini ?

Keutamaan yang pertama ialah karena puasa Senin Kamis melatih kita secara teratur untuk menghindarkan diri dari pekerjaan dosa. Kalau ada latihan efektif untuk ‘anger management’ atau latihan kesabaran, maka itulah puasa. Karena itu, cocoklah jika dikatakan bahwa puasa adalah zakat jiwa, dimana pada saat puasa, kita membuang perangai buruk. Sehingga sesudah puasa, emosi dan spiritual kita menjadi lebih bersih.

”Segala sesuatu itu ada zakatnya,sedang zakat jiwa itu adalah berpuasa. Dan puasa itu separo kesabaran”.(HR. Ibnu Majah).

Dengan menghilangnya perangai buruk kita, minimal seminggu dua kali, maka bisa juga dikatakan bahwa ”Puasa adalah benteng yg membentengi seseorang dari api neraka yg membara”.{HR.Ahmad dan Baihaqi}.

Keutamaan yang kedua ialah karena puasa Senin Kamis bisa meningkatkan amalan kita. Biasanya, seseorang yang kekenyangan dan keenakan cenderung malas beribadah. Puasa menjadikan kita lebih produktif dalam beribadah karena selain kita tidak lagi dalam posisi keenakan, orang yang berpuasa juga cenderung ingin beribadah ekstra. Disamping itu, puasa bisa melembutkan hati. Ini karena dengan puasa, kita cenderung lebih berempati dengan orang-orang yang lebih tidak beruntung dibanding kita. Karena itu, puasa bisa menjadikan kita lebih dekat dengan Allah dan lebih bertakwa.

Tidaklah salah kalau dalam Quran disebutkan bahwa puasa diperintahkan pada kita dan orang2 sebelum kita supaya kita menjadi orang yang bertakwa (Al Baqarah 183).

Selain dari keuntungan dari segi emosional spiritual seperti yang dijelaskan diatas, puasa juga memiliki keutamaan dari segi kesehatan. Sudah bukan rahasia lagi bahwa saat ini sudah ada banyak riset yang menyimpulkan bahwa puasa yang teratur itu baik untuk kesehatan.

Manfaat kesehatan dari puasa yang paling populer adalah puasa bisa dibilang sebagai cara ampuh untuk membatasi kalori yang masuk ke tubuh kita. Dalam Islam dan bidang kedokteran, dianjurkan untuk tidak makan berlebihan, karena makanan yang berlebih dan tidak sehat bisa menimbulkan penyakit. Lihat saja masyarakat di negara makmur yang mana makanan berlimpah. Selain tingkat obesitas tinggi, masyarakat negara-negara tersebut banyak yang mengidap diabetes dan jantung yang notabene sering dijuluki sebagai penyakit orang kaya. Dengan puasa Senin Kamis, paling tidak, dalam dua kali seminggu, kita membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita.

Manfaat lain dari puasa ditinjau dari segi kesehatan yang juga banyak dipopulerkan adalah fungsi pembersihan dan penyembuhan. Dengan istirahatnya sistem
pencernaan kita selama puasa, maka memungkinkan sistem2 lain di tubuh kita untuk bekerja dengan lebih baik, misalnya sistem imunitas. Inilah sebabnya mengapa orang yang sakit atau binatang yang terluka suka menolak makan. Andaikata kita tidak sedang sakit pun, polisi imunitas bekerja keras saat kita puasa. Jika polisi-polisi ini mendeteksi hal-hal yang kira-kira nanti bisa membuat kita sakit atau hal-hal abnormal, seperti tumbuhnya kista atau tumor, maka pada hari kita puasa, mereka bisa memberantasnya.

Sistem detoksifikasi tubuh juga bekerja lebih lancar jika kita tidak menerima asupan lagi. Disini, mungkin kita bisa membayangkan sistem pembersihan tubuh kita seperti pegawai yang kewalahan mengerjakan tugasnya kalau tugas datang bertubi2. Akibatnya, fungsi pembersihan tubuh tidak terkerjakan dengan maksimal dan sangat mungkin luput mengeliminasi beberapa zat-zat yang kurang baik untuk tubuh kita. Dengan berhentinya asupan, maka tugas dari sistem pembersihan tubuh kita menjadi lebih manageable sehingga kinerjanya menjadi lebih maksimal.

Sistem peremajaan juga bekerja dengan maksimal saat kita puasa karena Allah mendesain tubuh kita untuk mengeluarkan hormon yang erat kaitannya dengan anti-aging kala kita puasa. Karena itu tidaklah mengherankan jika pada suatu eksperimen ditemukan bahwa cacing yang berpuasa bisa hidup 19 generasi lebih lama dibanding cacing yang tidak berpuasa. Kalau ada obat anti aging yang ampuh, itulah puasa. Bisa jadi puasa Senin Kamis secara teratur nantinya menjadikan kita awet muda dan bebas penyakit di hari tua.

Lalu bagaimana dengan orang yang sering mengeluhkan tidak bisa bekerja karena kelaparan dan lemas pada saat puasa seperti yg terlihat jelas di Indonesia dimana kinerja orang menjadi turun saat puasa? Jika hal ini terjadi, bisa jadi kelaparan itu terjadi karena kita tidak bekerja dengan baik atau kurang konsentrasi. Yang jelas, puasa tidak mempunyai pengaruh buruk terhadap otak dan daya pikir kita. Malahan, sudah ada penelitian yang membuktikan bahwa puasa malah meningkatkan daya pikir kita.

Masih banyak lagi manfaat kesehatan dari puasa,misalnya puasa bisa menghindari atau mengurangi diabetes dan penyakit vascular seperti jantung. Yang jelas, kala Sang Pencipta kita mewajibkan kita puasa minimum setahun sekali selama Ramadhan , Dia tahu bahwa puasa itu baik bagi kita. Bayangkan dahsyatnya puasa kala kita bisa merutinkannya seminggu dua kali seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah.

Walaupun begitu, perlu diingat dan digarisbawahi bahwa semua amal tergantung niat. Jika niat puasa kita hanyalah dari segi kesehatan, maka itulah yang kita dapat. Namun kala niat puasa kita adalah dalam rangka meningkatkan kualitas spiritualitas kita dan mendekatkan diri pada Allah maka tidak hanya kita mendapat fisik yang prima, namun juga ridho Allah dan keselamatan dunia akhirat. Sebagai muslim, ridha Allah terletak di atas segala-galanya. Allah sangat menyukai orang yang berpuasa karena Allah, sehingga Allah menjanjikan gerbang khusus di surga bagi yang gemar berpuasa, yaitu Ar-Rayyan (H.R Muslim).

Maka dari itu, marilah kita galakkan dan rutinkan puasa-puasa sunnah seperti puasa Senin Kamis dalam rangka meraih ridha Allah dan salah satu cara untuk meraih jannahNya. Insya Allah dengan puasa yang rutin, kita tidak hanya mendapat balasan di akhirat nanti, tetapi kita juga mendapat keuntungan di dunia berupa kesehatan yang prima dan daya pikir yang jernih.

Wednesday, June 25, 2014

Penerimaan Siswa Baru Thn Pelajaran 2014-2015

Telah Dibuka Pendaftaran Siswa Baru MI / RA Miftahul Huda Tlogomojo Thn Pelajaran 2014-2015.

Untuk tempat pendaftaran bisa langsung datang ke Gedung MI Miftahul Huda Tlogomojo (Komplek Masjid Besar Tlogomojo).

Wednesday, May 28, 2014

Peringatan Hari Isra' Mi'raj di MI Miftahul Huda Tlogomojo

Peringatan Hari Isra' Mi'raj di MI Miftahul Huda Tlogomojo











 
Terima Kasih atas kunjungan Saudara... Semoga bermmanfaat ^_^